<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d24262034\x26blogName\x3dPusdiklat+TLUP+12\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://paskibra.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://paskibra.blogspot.com/\x26vt\x3d337614166474028291', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Saturday, March 18, 2006

Petunjuk Pelaksanaan Baris Berbaris


PENGERTIAN

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik yang di perlukan guna menanamkan disiplin, mempertebal rasa dan semangat kebangsaan, patriotisme, serta rasa tanggung jawab yang tinggi bagi para siswa sehingga diperoleh sikap lahir (ketegapan, ketangkasan, kelincahan dan kerapihan) dan sikap batin (ketaatan, keikhlasan, kesetiakawanan dan persatuan) yang diharapkan.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud
Adalah untuk memberikan arahan bagi para pelatih atau instruktur dalam rangka pelaksanaan kegiatan baris – berbaris di dalam organisasi.
Tujuan
Umum
Adalah sebagai latihan awal bela negara sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia seperti yang tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945.
Khusus
Adalah untuk menanamkan disiplin, mempertebal rasa semangat dan kebangsaan, patriotisme bagi siswa sehingga dapat tercipta tanggung jawab yang tinggi.

PERATURAN BARIS BERBARIS
MATERI DASAR SATU (GERAKAN DI TEMPAT)
  1. Hadap Kanan
  2. Hadap Kiri
  3. Hadap Serong Kanan
  4. Hadap Serong Kiri
  5. Balik Kanan
  6. Hormat
  7. Jalan Ditempat
  8. Periksa Kerapihan
  9. Hitung Barisan
  10. Berkumpul
  11. Lencang Kanan
  12. Lencang Kiri
  13. 1 / 2 Lencang Kanan
  14. 1 / 2 Lencang Kiri
  15. Lencang Depan
  16. 2 X Istirahat Ditempat
  17. Istirahat Ditempat
  18. Istirahat Parade
  19. Ada Perhatian
  20. Buka Topi
  21. Sikap Sempurna
  22. Berhimpun
  23. Meluruskan

MATERI DASAR DUA (GERAKAN MENINGGALKAN TEMPAT)

  1. Langkah Tegap
  2. Langkah Biasa
  3. Langkah Perlahan
  4. Langkah Lari
  5. Langkah Kedepan
  6. Langkah Kebelakang
  7. Langkah Kekanan
  8. Langkah Kekiri
  9. Langkah Merdeka
  10. Langkah Kanan Variasi
  11. Langkah Kiri Variasai
  12. Ganti Langkah
  13. Ganti Langkah Variasi
  14. Buka Barisan
  15. Tutup Barisan
  16. 2 X Buka Barisan
  17. 2 X Tutup Barisan
  18. 2 X Buka Tutup Barisan
  19. Hormat Kanan
  20. Hormat Kiri
  21. Langkah Melenggang
  22. Tukar Barisan
  23. Tiap – Tiap Banjar 2 X Belok Kanan
  24. Tiap – Tiap Banjar 2 X Belok Kiri
  25. Belok Kanan
  26. Belok Kiri
  27. 2 X Belok Kanan
  28. 2 X Belok Kiri
  29. Haluan Kanan
  30. Haluan Kiri
  31. Melintang Kanan
  32. Melintang Kiri
  33. Berhenti
  34. Bubar


TATA CARA PELAKSANAAN PERATURAN BARIS BERBARIS
MATERI DASAR SATU (GERAKAN DITEMPAT)

ABA – ABA
Yaitu perintah seorang untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak.
Macam aba – aba terdiri dari tiga bagian :

  1. Aba – aba petunjuk
  2. Aba – aba peringatan
  3. Aba – aba pelaksanaan

Contoh :
Untuk Perhatian - Istirahat Ditempat - Gerak

Aba – aba petunjuk hanya digunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba – aba peringatan atau pelaksanaan
Aba – aba pelaksanaan yang dipakai adalah :

  1. Gerak
  2. Jalan
  3. Mulai

Aba – aba “GERAK” dipakai untuk gerakan – gerakan tanpa meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan gerakan – gerakan yang memakai anggota tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti.
Contoh :
Jalan Ditempat - Gerak
Siap - Gerak

Aba – aba “JALAN” dipakai untuk gerakan – gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh :
Dua Langkah Kedepan - Jalan
Langkah Tegap Maju - Jalan

Aba – aba “MULAI” dipakai untuk pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut – turut.
Contoh :
Berhitung - Mulai
Berbanjar / Bersaf - Mulai

ISTIRAHAT DITEMPAT
Aba – aba : Istirahat - Ditempat - Gerak
Pelaksanaan :
Kaki kiri dipindahkan kesamping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (kurang lebih 30 cm). Kedua belah tangan kebelakang di bawah pinggang, punggung tangan diatas telapak tangan kiri, jari dikepal. Jari tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan, diantara ibu jari dan telunjuk.

SIKAP SEMPURNA
Aba – aba : Siap - Gerak
Pelaksanaan :
Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit dirapatkan, telapak kai merupakan sudut 600, lutut lurus dan paha dirapatkan. Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan. Pundak kiri ditarik sedikit kebelakang dan tidak dinaikkan. Lengan rapat pada paha, pergelangan tangan lurus. Jari – jari tangan menggenggam dirapatkan pada paha, punggung ibu jari menghadap kedepan, mulut ditutup, pandangan mata lurus kedepan, bernafas sewajarnya.

PERIKSA KERAPIHAN
Aba – aba : Periksa Kerapihan - Mulai
Pelaksanaan :
Pada aba – aba peringatan, secara serentak mengambil sikap sempurna.
Pada aba – aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapan dari bawah sampai keatas.
Setelah selesai atau rapi segera mengambil sikap sempurna
Setelah mendapatkan aba – aba Selesai, segera mengambil sikap istirahat.

BERKUMPUL
Aba – aba : Bersaf - Kumpul - Mulai
Pada aba – aba Tegak Gerak, semua menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali kedepan.

SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN / KIRI
Aba – aba : Setengah Lengan Lencang Kanan / Kiri - Gerak
Pelaksanaan :
Sama seperti lencang kanan / kiri, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang (bertolak pinggang dengan siku menyentuh orang yang berdiri disebelahnya), ibu jari berada disebelah belakang dan empat jari lainnya dirapatkan satu sama lain disebelah depan.

LENCANG DEPAN
Aba – aba : Lencang Depan - Gerak
Pelaksanaan :
Penjuru tetap sikap sempurna, nomor dua dan seterusnya meluruskan kedepan dengan mengangkat lengan. Bila banjar tiga, maka saf terdepan mengambil antara satu lengan kesamping kanan dan menoleh kekanan diikuti oleh yang dibelakangnya tetapi banjar pertama pandangan tetap kedepan, setelah lurus dan ada aba – aba Tegak Gerak, maka lengan diturunkan dan pandangan kedepan semua.

BERHITUNG
Aba – aba : Berhitung - Mulai
Pelaksanaan :
Jika bersaf, maka pada aba – aba peringatan, penjuru tetap melihat kedepan, sedangkan anggota lainnya pada saf depan memalingkan muka kekanan. Pada aba – aba pelaksanaan, berturut – turut tiap anggota mulai dari penjuru kanan menyebut nomornya sambil memalingkan muka kembali kedepan.

HADAP KANAN / KIRI
Aba – aba : Hadap Kanan / Kiri - Gerak
Pelaksanaan :
Kai kanan / kiri diajukan melintang didepan kaki kanan / kiri, lekuk telapak kaki kanan / kiri berada di ujung kanan atau kiri. Tumit kaki kanan / kiri sebagai poros diputar 900 bersama badan ke kanan / kiri. Kaki kanan / kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan / kiri dalam keadaan sikap sempurna.

HADAP SERONG KANAN / KIRI
Aba – aba : Hadap Serong Kanan / Kiri - Gerak
Pelaksanaan :
Kaki kanan / kiri diajukan ke depan sejajar dengan kaki kanan / kiri. Berputar arah 450 kekanan / kiri. Kaki kanan / kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

BALIK KANAN
Aba – aba : Balik Kanan - Gerak
Pelaksanaan :
Pada aba – aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan sebagai poros beserta badan di putar ke kanan 1800. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.

BUBAR
Aba – aba : Bubar - Jalan
Pelaksanaan :
Pada aba – aba pelaksanaan, tiap orang menyampaikan penghormatan, sesudah dibalas kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan “Balik Kanan” dan setelah menghitung 1, 2, 3, 4 dalam hati, lalu melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan Maju Jalan.

BERHIMPUN
Aba – aba : Berhimpun - Mulai
Pelaksanaan :
Pada waktu aba – aba peringatan seluruh siswa mengambil sikap sempurna dan menghadap kepada yang memberi aba – aba.
Pada aba – aba pelaksanaan seluruh siswa mengambil sikap lari menuju di depan pelatih dengan jarak 3 langkah.
Pada waktu dating didepan pelatih mengambil sikap sempurna kemudian langsung mengambil sikap istirahat.
Setelah aba – aba selesai mengambil sikap sempurna balik kanan selanjutnya menuju tempat masing – masing.
Bentuk berhimpun mengikat, sedangkan jumlah saf tidak mengikat. Cara ini dilakukan untuk mengumpulkan anak buahnya secara bebas.

HORMAT
Aba – aba : Hormat - Gerak
Pelaksanaan :
Setelah aba – aba tangan kanan diangkat kearah pelipis (diujung topi yang memakai topi) dengan sudut 450 untuk putra dan putrid, pandangan mata diarahkan kepada yang diberi hormat, posisi badan sesuai dengan sikap sempurna.

LENCANG KANAN / KIRI
Aba – aba : Lencang Kanan / Kiri - Gerak
Pelaksanaan :
Pada aba – aba pelaksanaan mengangkat lengan kanan / kiri kesamping, jari menggenggam, ibu jari berada di bawah genggaman, punggung tangan menghadap keatas. Jarak kesamping sedemikian rupa sehingga jari menyentuh bahu yang disebelahnya.
Kalau bersaf tiga, maka saf tengah dan belakang kecuali penjuru setelah meluruskan kedepan dengan tidak mengangkat tangan. Penjuru pada saf tengah dan belakang mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan.
Pada aba – aba “Tegak Gerak” semua menurunkan lengan dan memalingkan muka kedepan.

JALAN DITEMPAT
Aba – aba : Jalan Ditempat - Gerak
Pelaksanaan :
Dari Sikap Sempurna
Dimulai dengan kaki kiri, lutut berhenti diangkat pada rata – rata air. Ujung kaki menuju bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa. Badan tegak, pandangan lurus kedepan dan lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang).
Dari Langkah Biasa
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah, ditambah satu langkah kemudian jalan ditempat.
Dari Jalan Ditempat Kelangkah Biasa
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah, ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah kedepan.
Dari Jalan Ditempat Ke Berhenti
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ke tanah di tambah satu langkah selanjutnya ke sikap sempurna.

CARA MENINGGALKAN BARISAN
Apabila komandan memberikan perintah seseorang dari barisannya, terlebih dahulu ia memanggil orang itu keluar barisan dan memberikan perintahnya apabila orang tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah yang diberikannya tersebut sebelum melaksanakannya dan mengerjakan perintah itu dengan sungguh – sungguh. Adapun tata cara keluar dari barisan adalah sebagai berikut :
Untuk saf depan langsung menuju kearah yang memanggil
Untuk saf yang tengah menggeser satu langkah kekanan, balik kanan kemudian keluar barisan dan memilih jalan terdekat ke pemanggil.
Untuk saf paling belakang, balik kanan kemudian memilih jalan yang terdekat ke pemanggil.
Untuk berbanjar, banjar kanan dan kiri menggeser satu langkah kekanan atau kekiri kemudian langsung menuju ke arah pemanggil.
Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila anggota pasukan di panggil sedang dalam barisan :
Instruktur “X tampil kedepan “, setelah selesai dipanggil, X mengucapkan kata – kata “X siap tampil kedepan”, kemudian keluar dari barisan sesuai dengan tata cara keluar dari barisan dan menghadap kurang lebih 4 langkah dari hadapan instruktur yang memanggil.
Kemudian menghormat, setelah selesai menghormat mengucapkan “Lapor, X siap menerima instruksi”, selanjutnya menunggu perintah.
Setelah mendapat perintah, contoh : “Berikan aba – aba ditempat”, mengulangi “siap X memberikan aba – aba ditempat”. Selanjutnya melaksanakan perintah tersebut.
Setelah selesai melaksanakan perintah, kemudian menghadap kurang lebih 4 langkah di depan instruktur yang memberi perintah tadi dan mengucapkan kata – kata “X telah selesai melaksanakan perintah, laporan selesai”.
Setelah mendapat perintah “Kembali Ketempat”, X mengucapkan “Siap Kembali Ketempat” selanjutnya hormat dan kembali ketempat.
Jika dalam suatu barisan salah seorang ingin keluar untuk suatu keperluan, maka terlebih dahulu harus mengambil sikap sempurna dan minta izin kepada komandan dengan cara mengangkat tangan kirinya ke atas (jari – jarinya rapat).
Contoh : Anggota yang akan meninggalkan barisan mengangkat tangan.
Komandan bertanya : “ Ada apa ? “
Anggota Menjawab : “ Mau Sholat Ka “
Komandan memutuskan : “ Baik, 15 menit kembali “
Anggota yang akan meninggalkan barisan mengulangi “ Siap 15 menit kembali “.
Setelah mendapat izin, ia keluar dari barisannya, selanjutnya menuju tempat sesuai dengan keperluan. Bila keperluannya telah selesai, maka ia menghadap kurang lebih 4 langkah di depan komandan, menghormat dan melaporkan sebagai berikut “Lapor, Sholat selesai, Laporan Selesai”, setelah ada perintah dari komandan, “Masuk Barisan” maka ia mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dan kembali ke barisan.


MATERI DASAR DUA (GERAKAN MENINGGALKAN TEMPAT)
PANJANG TEMPO DAN MACAM LANGKAH

Langkah dapat di beda – bedakan sebagai berikut :
Langkah Biasa, 65 cm, 120 tiap menit
Langkah Tegap, 65 cm, 120 tiap menit
Langkah Perlahan, 40 cm, 30 tiap menit
Langkah Kesamping, 40 cm, 70 tiap menit
Langkah Kebelakang, 40 cm, 70 tiap menit
Langkah Kedepan, 60 cm, 70 tiap menit
Langkah Di Waktu lari, 80 cm, 165 tiap menit

Panjang semua langkah diukur dari tumit ke tumit.


LANGKAH BIASA
Aba – aba : Maju - Jalan
Pelaksanaan :
Pada aba – aba pelaksanaan kaki kiri diangkat sejajar dengan tanah setinggi kurang lebih 20 Cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak satu langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa. Lengan di lenggangkan dengan sewajarnya lurus kedepan dan kebelakang disamping badan. Ke depan 450 dan ke belakang 300, jari tangan menggenggam, punggung ibu jari menghadap keatas.

LANGKAH TEGAP
Aba – aba : Langkah Tegap - Maju - Jalan
Pelaksanaan :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo), dengan kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak berlebih – lebihan. Telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi, ibu jari tangan menghadap keatas. Lenggang tangan 900 kedepan dan 300 ke belakang.

PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERHENTI
KEHADAP KANAN / KIRI BERHENTI
Aba – aba : Hadap Kanan / Kiri - Henti - Gerak
Pelaksanaan :
Aba – aba pelaksanaan, diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ketanah, kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap kanan / kiri.

KEHADAP SERONG KANAN / KIRI BERHENTI
Aba – aba : Hadap Serong Kanan / Kiri - Henti - Gerak
Pelaksanaan :
Aba – aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ketanah, kemudian di tambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti serong kanan atau kiri.

KEBALIK KANAN BERHENTI
Aba – aba : Balik Kanan - Henti - Gerak
Pelaksanaan :
Aba – aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah, kemudian ditambah satu / dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang di depan kaki kanan, tumit kaki kanan dan badan di putar 1800, selanjutnya kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan, seperti sikap sempurna.

HALUAN KANAN / KIRI
Gerakan ini hanya di lakukan dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.

BERHENTI KE BERHENTI
Aba – aba : Haluan Kanan / Kiri - Jalan
Pelaksanaan :
Setelah aba – aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri berjalan ditempat dengan memutarkan arah secara perlahan – lahan hingga merubah arah sebesar 900, kemudian berjalan ditempat. Setelah penjuru kanan / kiri depan melihat safnya lurus, lalu memberi isyarat “Lurus”. Kemudian pemimpin memberi aba – aba “Henti – Gerak “, yang diucapkan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah, setelah ditambah satu langkah kemudian pasukan berhenti.

BERHENTI KE BERJALAN
Aba – aba : Haluan Kanan / Kiri - Maju - Jalan
Pelaksanaan :
Setelah aba – aba pelaksanaan barisan melakukan gerakan “Hadap Kanan / Kiri”. Kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan / kiri dari berhenti ke berhenti, kemudian setelah diberi aba – aba “Maju – Jalan “, barisan melakukan gerakan “Maju – Jalan”.
Catatan :
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, pemimpin langsung memberikan aba – aba “Maju – Jalan” (Pasukan tidak berhenti dulu).

BERJALAN KE BERHENTI
Aba – aba : Haluan Kanan / Kiri - Jalan
Pelaksanaan :
Aba – aba diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan / kiri dari berhenti ke berhenti.

BERJALAN KE BERJALAN
Aba – aba : Haluan Kanan / Kiri - Maju - Jalan
Pelaksanaan :
Aba – aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kaki kiri jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya barisan melakukan gerakan haluan kanan / kiri dari berhenti ke berjalan.
Catatan :
Pada gerakan haluan lengan tidak melenggang.

MELINTANG KANAN / KIRI
Gerakan ini dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap.

BERHENTI KE BERJALAN
Aba – aba : Melintang Kanan / Kiri - Maju - Jalan
Pelaksanaan :
Setelah aba – aba pelaksanaan barisan melakukan gerakan “Hadap Kanan / Kiri”. Kemudian barisan membuat haluan kanan / kiri dari berhenti ke berhenti, kemudian setelah di beri aba – aba “Maju – jalan”, barisan melakukan gerakan “Maju Jalan”.
Catatan :
Setelah ada isyarat dari penjuru, pemimpin langsung memberi aba – aba “Maju – Jalan” (Pasukan tidak berhenti lebih dahulu).

MAJU JALAN
Aba – aba : Maju - Jalan
Pelaksanaan :
Kaki kiri diayunkan kedepan, lutut lurus, telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah kurang lebih 20 Cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan tangan 900 kedepan dan 300 kebelakang.
Langkah – langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus, dilenggangkan kedepan 450 dan kebelakang 300.
Pada waktu melenggangkan, tangan jangan kaku.

LANGKAH PERLAHAN
Untuk berkabung (mengantar jenazah) dalam upacara kemiliteran.
Aba – aba : Langkah Perlahan Maju - Jalan
Pelaksanaan :
Kaki kiri dilangkah kedepan, setelah kaki kiri menapak ditanah, disusul dengan kaki kanan ditarik kedepan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan di langkahkan di depan kaki kiri. Tapak kaki pada saat melangkah (menginjak tanah) tidak di hentakkan.

Berhenti Dari Langkah Perlahan :
Aba – aba : Henti - Gerak
Pelaksanaan :
Diberikan pada saat kaki kanan jatuh ketanah ditambah dua langkah, begitu juga kaki kiri. Selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan pada kaki kanan / kiri dan kembali ke sikap sempurna.

LANGKAH KESAMPING / KEBELAKANG / KEDEPAN
Aba – aba : “ ………… Langkah Kesamping / Kebelakang / Kedepan - Jalan “
Pelaksanaan :
Kaki kanan / kiri di langkahkan kesamping / kebelakang atau kedepan sesuai ketentuan, selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan pada kaki kanan / kiri. Badan seperti sikap sempurna, tangan tidak melenggang. Hanya boleh dilakukan 4 langkah. Khusunya untuk langkah kedepan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap.

LANGKAH DIWAKTU LARI
Dari Sikap Sempurna
Aba – aba : “ Sedia Lari, Lari Maju - Jalan “
Pelaksanaan :
Pada aba – aba peringatan, kedua tangan dikepalkan lemas diletakkan dipinggang sebelah depan, gerakan badan condong kedepan, punggung tangan menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang.

Dari Langkah Biasa
Aba – aba : “ Lari Maju - Jalan “
Pelaksanaan :
Pada aba – aba peringatan sama seperti diatas. Pada aba – aba pelaksanaan, diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ketanah ditambah satu.

Kembali Ke Langkah Biasa
Aba – aba : “ Maju - Jalan “
Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah kemudian ditambah tiga langkah kemudian berjalan biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan, bersamaan dengan itu tangan dilenggangkan.

Berhenti Dari Berlari
Aba – aba : “ Henti - Gerak “
Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan, kedua kepalan diturunkan, kembali ke sikap sempurna.

GANTI LANGKAH
Aba – aba : “ Ganti Langkah - Jalan “
Pelaksanaan :
Gerakan dilakukan ias pada langkah tegap / biasa. Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah ditambah satu langkah.
Ujung kaki kanan / kiri yang sedang dibelakang dirapatkan dengan tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang tangan dihentikan tanpa dirapatkan pada paha. Selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru. Gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.

GANTI LANGKAH PERORANGAN
Khusus Untuk Perorangan Bila Salah.
Pelaksanaan :
Gerakan dilakukan pada saat kaki kanan / kiri jatuh ditanah bersamaan dengan itu kaki yang dibelakang menendang kaki yang didepan dengan cara melompat.

BERHENTI
Aba – aba : “ Henti - Gerak “
Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah ditambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan.

HORMAT KANAN / KIRI
Gerakan Hormat Kanan / Kiri
Aba – aba : “ Hormat Kanan / Kiri - Gerak “
Pelaksanaan :
Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap, diberikan pada waktu kaki kanan jatuh ditanah ditambah satu langkah, langkah berikutnya dihentakkan. Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat kearah pelipis (dilidah topi bagi yang pakai topi), kepala dipalingkan kekanan / kiri, kecuali banjar kanan / kiri dan saf kanan / kiri depan, pandangan mata diarahkan kepada yang diberi hormat sampai 450 hingga aba – aba “Tegak – Gerak “, banjar depan kanan / kiri atau saf depan tetap melihat kedepan untuk memelihara arah. Lengan kiri tidak melenggang, pada badan, pada waktu penghormatan.

Gerakan Selesai Menghormat
Aba – aba : “ Tegak - Gerak “
Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah ditambah satu langkah, selanjutnya dihentakkan. Bersamaan dengan itu lengan kiri / kanan kembali melenggang, pandangan kembali lurus kedepan.

PERUBAHAN ARAH DARI BERHENTI KE BERJALAN
Kehadap Kanan / Kiri Maju Jalan
Aba – aba : “ Hadap Kanan / Kiri - Maju - Jalan “
Pelaksanaan :
Membuat gerakan hadap kanan / kiri. Pada hitungan ketiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan tetapi di langkahkan seperti gerakan maju jalan.
Kehadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan
Aba – aba : “ Hadap Serong Kanan / Kiri - Maju - Jalan “
Pelaksanaan :
Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri. Gerakan selanjutnya sesuai diatas.
Balik Kanan Maju Jalan
Aba – aba : “ Balik Kanan - Maju - Jalan “
Pelaksanaan :
Membuat gerakan balik kanan. Gerakan selanjutnya sesuai dengan yang diatas.
Belok Kanan / Kiri Maju Jalan
Aba – aba : Belok Kanan / Kiri - Maju - Jalan “
Pelaksanaan :
Penjuru depan merubah arah 900 kekanan / kiri dan mulai berjalan kearah tertentu. Anggota lainnya mengikuti.

DUA KALI MEMBUKA / MENUTUP / MEMBUKA MENUTUP BARISAN
Dua Kali Membuka Barisan
Aba – aba : “ 2 X Buka Barisan - Jalan “
Pelaksanaan :
Dilakukan dalam keadaan berbanjar. Pada aba – aba pelaksanaan banjar satu dan tiga masing – masing bergeser dua langkah kekanan / kiri, selanjutnya banjar dua tetap di tempat. Bersamaan dengan itu melangkah sesuai aba – aba pertama.
Dua Kali Tutup Barisan
Aba – aba : “ 2 X Tutu Barisan “
Pelaksanaan :
Di lakukan dalam keadaan berbanjar. Pada aba – aba pelaksanaan banjar satu dan tiga masing – masing kembali dua langkah menutup kekanan / kiri, sedangkan banjar dua tetap ditempat. Bersamaan dengan itu melangkah sesuai aba – aba pertama.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home